Postingan

What Are You Going To Do? (Read: wathcugonnadu?) 😄

Terinspirasi dari channel youtube "World Friends", greget juga ya denger pertanyaan itu. What you gonna do? Berasa dia nunjuk mukaku, "ini blog mau diapain hey???!" Watchugonnadu (with your vlog?) 😆 Ok. This is my first post after a long time ago. Uupss..! I think I must create something that related to my recent activities. But, it may be a boring matter for you. Hihi...  So, I'd preferred to contain this blog with something related to English Lesson. You know, recently I am taking an English course, finally ðŸĪ­  And this blog will be the journal for my experience or my knowledge within the class. Especifically, this is my place to practice my English writting. So don't be too mean to me if you find wrong in my words please. ðŸĪ—🙏 I've just learning English for this 3 months ðŸĪŠ But I will appreciate any correction for my mistake spell.😘  So the first one is: CMIIW You can DM my instagram @noviantinovie Then, waiting for my next update... See Ya... ðŸĪ—

Surat Cinta Untukmu, Anakku....

Raffi, anakku sayang... ketahuilah.. Bahwa di setiap do'a kami, selalu ada namamu.. Kami tak pernah lupa berdo'a, agar Allah selalu melindungimu Dari apapaun yang buruk bagimu, Dan memohon, agar hanya kebaikan yang ada pada hidupmu. Raffi sayang, Ketahuilah, bahwa kami menyertakanmu dalam setiap rencana masa depan kami Memikirkan apa yang terbaik untukmu dan mempertimbangkan apa yang kamu sukai dan tak sukai Karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami juga. Kakak, panggilan sayang kami untukmu... Kakak adalah kebanggaan kami, kebahagiaan kami, kesayangan kami dan juga masa depan kami. Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang Allah titipkan dengan kehadiranmu. Semua masa di setiap pertumbuhanmu, akan selalu menjadi kenangan terindah bagi kami. Maafkan Ayah Ibu ya jika menurutmu kami banyak aturan. Bukan untuk mengekangmu, sayang.. Tapi kami tak ingin kakak salah arah tujuan Karena membimbing langkahmu, adalah kewajiban kami. Kini.... kakak telah remaja.

untukmu.. My Dear Baby

Gambar
Untukmu yang pernah merasakan kasih sayangku.. Untukmu yang pernah kubelai dengan cintaku.. Untukmu yang tak sempat kupeluk dan kucium.. Seuntai do'a yang terucap dengan lirihku. Dengan airmataku... Jika takdir tak memisahkan kita, Inilah Ramadhan pertamamu Dan akan jadi idul fitri pertamamu jua Anakku, Maafkanlah ibu yang tak sempat menimangmu. Maafkan ibu yang belum sempat bermain denganmu. Tetaplah sayangi ibu, yang akan selalu menyayangimu. Jangan lupakan ibu, karena ibu pun takkan pernah melupakanmu. Kelak di Syurga kita bersama lagi ya Nak.... aamiiin...

IUFD (Intra Uterine Fetal Death) di usia kehamilan 20-21 minggu

"Assalamu'alaikum, Ayah bisa pulang sekarang gak? Ibu nge-flek lagi nih, tapi yang ini agak banyak. Ibu takut, Yah. Ayah bisa kan pulang?" di seberang sana suamiku menjawab "ya, iya Ayah pulang. Ibu tunggu ya, nanti kita ke RS. Sekarang Ibu istirahat aja dulu" Sambil menutup telpon itu, Aku rebahkan badanku. Jujur, perasaan gak karuan, deg-degan. Tapi Aku masih memikirkan debay dalam perutku. Kalau Aku tegang dan denyut jantung secepat ini, debay pasti ikut stress di dalam, pikirku. Maka Aku mencoba menenangkan diri, mengatur nafas panjang sambil berdzikir. "Dedek sabar ya..Ayah lagi di jalan, nanti kita ke RS, dedek tenang ya.." Aku berbisik kepada debay sambil mengelus-elus perutku yang kurasakan saat itu mengeras. agak mulas memang tapi aku pikir karena akunya tegang. Hingga Ayah sampai ke rumah, Aku sudah berhasil menenangkan diri. perutku pun sudah tidak kontraksi lagi. Menujulah kami ke RS, setelah sebelumnya sms-an sama dr. Inneke. Sampai

Innalillahi wa ina ilaihi roji'uun...

Manusia boleh berharap, tetaplah Allah sang penentu takdir.... Janin yang ada dalam kandunganku, hanya bertahan 5 bulan dalam rahimku. Plasenta Megali yang dicurigai dr. Inneke seminggu yang lalu, ternyata benar adanya. janinku terhenti perkembangannya. Ya...ia meninggal di dalam rahimku. Innalillahi wa inailaihi roji'uun. ya Allah...berat rasanya menerima takdir ini. Teringat betapa excitednya kami saat tau di rahimku telah tumbuh calon bayi. Anak-anakku yang tentunya paling semangat dengan kabar akan hadirnya adik bayi di tengah2 kami. Apa hendak di kata, takdir berkata lain. Allah lebih menyayanginya dan ingin ia kembali pada-Nya. Meski hanya sesaat, kebahagiaan itu telah benar2 aku resapi dan nikmati. Melihatnya di setiap pemeriksaan usg, menikmati gerakannya di dalam perutku, mencarikan nama terindah, hingga membuat rencana2 indah setelah kelahirannya saat bulan ramadhan nanti. Semuanya sangat aku nikmati sbg berkah tiada tara. Meski akhirnya Allah berkehendak lain. Semo

Flu saat hamil...? subhanallaah...

😊 Assalamu'alaikum...😊 Senyum aja dulu, siapa tau energi-energi positif pada ngumpul. Hehe... Awalnya hidung mampet selama 3 malam. Aku pikir karena si-sinusitis lagi kangen pingin berkunjung. Ternyata pagi berikutnya malah dapet bonus nyeri otot, hidung meler, dan hatchih-hatchih (bersin booo). Hadeeeuuh...lengkaplah ditambah pusingnya. Mencoba bertahan dengan ngelawan si virus pake jurus vit.c dan makan/minum yang anget2. Kimia apapun gak baik buat janin, itu yang selalu nyantel di otakku. Alhasil selama 3 hari gak terpikir untuk berkunjung ke Obgyn. Bahkan nolak saat suamiku nyuruh periksa ke dokter. Ceritana mah pede. Hehe... Buuuut....tapi... Hari ke 4, dengan segala perlengkapan tempur yang ada dan berbagai jurus jitu udah dilakuin, ternyata si virus masih bandel aja. Bahkan gejala2 makin jadi. Makin meler, makin kuat bersinnya dan makin eungap (nyesek) krn kurang oksigen. Perutku pun jadi keras kalo bersinnya kekencengan. Waaah.. Jadi mikir deh. Kasian juga si debay

Minggu ke 18 yang....

Nyambung tentang kondisi kehamilanku yang minggu-minggu ini cukup menegangkan. Yang aku rasain, perasaan lebih sensitif, lebih gampang capek, lebih rajin ngomel, dan banyak yang bikin worry. Jadi meski aktifitas fisik amat sangat minim, perut sering kontraksi karena terlalu banyak yang bikin hati dan pikiran gak nyaman. ☹ Astaghfirullah... Kesabaranku jadi gampang banget menguap. Hal sepele aja bisa bikin aku stress berat. Maka jadilah aku ibu dan isteri yang "menakutkan". Anak2 jadi sering kena omelanku, suami jg jadi sering liat aku melow gak jelas. Hadeeuuh... Dokter bilang karena hormon kehamilan juga. Untungnya suami cukup paham sama kondisiku. Tapi kalo dipikir2, jadi ngerasa bersalah deh. Kadang pulang kerja udh capek, dia masih harus disibukkan sama urusan rumah yang berantakan. Padahal beban di pundaknya juga udah sangat berat. Tapi mau gimana lagi, emang kondisiku gak mengijinkan aku untuk ngerjain semua sendiri. Belum lagi kalo udh kontraksi seharian, aku jadi k